Minggu, 02 Desember 2012

Meteorologi



AWAN (PARAMETER CUACA)

Awan merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam meteorologi sekaligus paling rumit. Awan itu dapat terbentuk dalam suatu lingkungan yang mendukung proses pendinginan udara. Dalam bidang meteorologi kita akan mempelajari Pengertian awan, jenis-jenis awan, proses terjadinya awan (ini akan dibahas tidak pada parameter awan tapi pada pembahasan tersendiri nantinya), species awan, gambar awan, dll. banyak banget kan yang perlu dipelajari dari awan? oleh karena itulah ada 1 bidang yang khusus membahas tentang awan, yaitu Fisika Awan... Untuk lebih singkatnya, kita langsung ke materi tentang awan :

PENGERTIAN AWAN

Di troposfer ada empat macam istilah, yaitu :
a. Fotometeor , merupakan partikel cahaya atau yang memancarkan cahaya
b. Litometeor, merupakan partikel-pertikel kering yang mengambang di udara
c. Elektrometeor, merupakan partikel yang mengandung muatan listrik, banyak terdapat di awan Cb.
d. Hydrometeor. Merupakan partikel-partikel basah (air atau padat ) yang ada di atmosfer atau di udara maupun di permukaan.

Dalam kaitannya dengan awan yang kita pelajari lebih cenderung pada Hydrometeor. Hidrometeor merupakan salah satu fenomena cuaca yang berada di atmosfer yang berhubungan dengan awan. Keberadaannya bisa melayang di udara, turun bebas, naik, atau mengendap di permukaan bumi. Contoh :
• Yang jauh dari permukaan berupa awan
• Yang dekat dengan permukaan berupa kabut dan mist
• Dan yang berada di permukaan berupa embun, salju, dan gletser

Dari berbagai sudut pandang, kita dapat mendefinisikan awan sebagai berikut :
Awan adalah Hydrometeor yang jauh dari permukaan bumi.
Awan adalah kumpulan dari partikel cair atau butir-butir salju atau campuran keduanya yang mengambang di atmosfer pada tempat dan waktu tertentu
• Pada saat-saat tertentu , kabut yaitu uap air yang berada di suatu tempat dapat naik dan akan menyebabkan atau membentuk awan stratus yang disebabkan oleh pemanasan matahari sehingga arus naik menjadi cepat.

Jadi secara umum, pengertian awan adalah kumpulan tetes-tetes air atau butir-butir es atau kedua-duanya yang mengembang di atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu. 

1. Jenis awan berdasarkan tinggi dasar awan

a. High level cloud (Ch)
Ketinggiannya lebih besar dari 6000m atau lebih dari 20.000 feet. Suhu awan ini cukup dingin, kurang dari -80 C. Komposisi utamanya terdiri dari kristal- kristal es atau butir-butir salju, tipis dan berwarna putih. Pada saat matahari di bawah horizon akan tampak berwarna-warni yang sangat indah
b. Medium level cloud (Cm)
Ketinggian jenis awan ini antara 2.000-8.000 meter atau 6.500-20.000 feet. Awan ini lebih rendah dibandingkan high level cloud. Komposisi utamanya terdiri dari tetes-tetes air dan jika suhunya cukup dingin maka bias bercampur dengan butir-butir es dan hujan
c. Low level cloud (Cl)
Ketinggiannya kurang dari atau sama dengan 2000 meter atau kurang dari atau sama dengan 6500 feet. Komposisi utamanya terdiri dari tetes-tetes air apabila suhunya tinggi

2.     Vertically Development cloud

Yang termasuk jenis ini adalah awan cumulus dan cumulus nimbus yang pembentukannya melalui arus konveksi atau pengangkatan secara frontal. Ketinggian pucak awan mendekati 12000 meter Atau lebih besar dari 39000 feet. Untuk awan Cb ketinggiannya bisa mencapai 15000 meter.

3. Kumpulan Awan yang tidak termasuk kelompok 1 dan 2

a. Awan yang terbentuk karena pengaruh keadaan benda-benda tersebut, misalnya : pesawat contrail, dataran tinggi atau gunung : awan orografik
b. Awan tambahan ,yang menempel pada induknya, contoh : awan mamatus (mamma), arkus, inkus, dan lain-lain



Seorang ahli (Gibbs (1987) mengatakan yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan atmosfer yang meliputi suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang. Keadaan atmosfer tersebut ditentukan adanya proses penguapan air yang terangkat keatas dan pada ketinggian tertentu terdinginkan dan membentuk butiran air (hujan) dan bila ukuran butir air ini bertambah besar secara visual terlihat sebagai awan. Salah satu cara untuk menetapkan ramalan/prakiraan iklim/cuaca, dapat dilakukan dengan membaca gejala alam yaitu dengan melihat jenis awan yang nampak, apakah awan tersebut mengandung hujan lebat, petir, kilat, atau bahkan berpotensi terjadi badai, cuaca buruk dan turbulensi yang sangat besar.
Ada 10 (sepuluh) jenis awan utama yaitu cirrus (Ci), Cirrocumulus (Cc), Cirrostratus (Cs), Altocumulus (Ac), Altostratus (As), Stratus (St), Stratocumulus (Sc), Cumulus (Cu), Nimbostratus (Ns), Cumulonimbus (Cb). Ciri dan sifat dari jenis-jenis awan tersebut sebagai berikut :
Cirrus (Ci), awan terlihat halus dan lembut seperti bulu2, berwarna putih. Ketinggian umumnya lebih dari 5.000 meter. Terdiri dari kristal es, suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.
Cirrocumulus (Cc), mengandung butiran air super-dingin, bercampur dengan kristal es. Butiran air cepat membeku. Awan ini berumur sangat singkat, cepat berubah menjadi cirrostratus. Mengandung hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), bercampur salju.
Cirrostratus (Cs), gugusan kristal es, menyebar dan menutupi sebagian atau seluruh langit. Menyerupai selaput tipis tembus cahaya. Sering terbentuk cincin atau halo di sekeliling matahari atau bulan. Kadang-kadang terjadi hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), seolah-olah cerah di permukaan.
Altocumulus (Ac), puncak awan putih bergulung, dengan dasar awan lebih gelap dan umumnya melebar. Seperti pecahan atau halus, ketebalan beragam. Menggambarkan udara cerah, namun bisa berkembang menjadi awan hujan lainnya, bahkan cumulonimbus. Lapisan awan lenticularis dapat terbentuk di atas pegunungan, atau angin kencang pada siang hari, massa udara stabil dan kering.
Altostratus (As), awan seperti lembaran halus berwarna abu-abu gelap. Dapat menghasilkan hujan gerimis, hujan ringan hingga sedang. Umumnya terbentuk sepanjang sore hari, diikuti hujan pada senja atau malam hari.
Dalam kondisi tertentu dapat berkembang awan altostratus lenticularis, akibat angin kencang, dan tidak menghasilkan hujan.
Stratus (St), awan terpecah-pecah dan tipis, dapat berbentuk lembaran atau lapisan. Tidak tumbuh vertikal. Berkembang pada kondisi dimana aliran angin mengakibatkan udara terkondensasi pada lapisan atmosfer bawah. Kadang-kadang terlihat sebagai kabut. Bila tumbuh terus, dapat berkembang menjadi awan badai nimbostratus.
Stratocumulus (Sc), awan rendah yang umumnya bergerak lebih cepat dari cumulus. Cenderung lebih mengembang ke arah horisontal daripada arah vertikal. Dasar awan umumnya lebih gelap daripada puncak awan, namun ciri-cirinya dapat lebih beragam. Dapat terlihat seperti lembaran rendah yang lebar, atau berbentuk rekahan dimana cahaya matahari terlihat melalui rekahan tersebut.
Cumulus (Cu), adalah awan yang mengandung kristal es. Terlihat seperti serabut atau buntut kuda berwarna putih. Terlihat pada posisi yang sangat tinggi, umumnya lebih dari 5.000 meter dimana suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.
Nimbostratus (Ns), berwarna gelap, visibility rendah, langit tertutup awan, dan sinar matahari terhalang. Umumnya disertai cuaca buruk. Hujan turun dengan intensitas rendah hingga sedang, untuk waktu yang lama.
Cumulonimbus (Cb), awan cumulus yang tumbuh vertikal ketika cuaca terik. Mengandung hujan lebat, petir, kilat, kadang-kadang terkait dengan badai dan cuaca buruk. Turbulensi sangat besar.
Oleh : Ir.Sri Puji Rahayu, MM
Sumber : Awan serta Hubungannya dengan Hujan dan Musim, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 2010.
Gambar : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, 2010
Seorang ahli (Gibbs (1987) mengatakan yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan atmosfer yang meliputi suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang. Keadaan atmosfer tersebut ditentukan adanya proses penguapan air yang terangkat keatas dan pada ketinggian tertentu terdinginkan dan membentuk butiran air (hujan) dan bila ukuran butir air ini bertambah besar secara visual terlihat sebagai awan. Salah satu cara untuk menetapkan ramalan/prakiraan iklim/cuaca, dapat dilakukan dengan membaca gejala alam yaitu dengan melihat jenis awan yang nampak, apakah awan tersebut mengandung hujan lebat, petir, kilat, atau bahkan berpotensi terjadi badai, cuaca buruk dan turbulensi yang sangat besar.
Ada 10 (sepuluh) jenis awan utama yaitu cirrus (Ci), Cirrocumulus (Cc), Cirrostratus (Cs), Altocumulus (Ac), Altostratus (As), Stratus (St), Stratocumulus (Sc), Cumulus (Cu), Nimbostratus (Ns), Cumulonimbus (Cb). Ciri dan sifat dari jenis-jenis awan tersebut sebagai berikut :
Cirrus (Ci), awan terlihat halus dan lembut seperti bulu2, berwarna putih. Ketinggian umumnya lebih dari 5.000 meter. Terdiri dari kristal es, suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.
Cirrocumulus (Cc), mengandung butiran air super-dingin, bercampur dengan kristal es. Butiran air cepat membeku. Awan ini berumur sangat singkat, cepat berubah menjadi cirrostratus. Mengandung hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), bercampur salju.
Cirrostratus (Cs), gugusan kristal es, menyebar dan menutupi sebagian atau seluruh langit. Menyerupai selaput tipis tembus cahaya. Sering terbentuk cincin atau halo di sekeliling matahari atau bulan. Kadang-kadang terjadi hujan yang tidak sampai ke permukaan bumi (virga), seolah-olah cerah di permukaan.
Altocumulus (Ac), puncak awan putih bergulung, dengan dasar awan lebih gelap dan umumnya melebar. Seperti pecahan atau halus, ketebalan beragam. Menggambarkan udara cerah, namun bisa berkembang menjadi awan hujan lainnya, bahkan cumulonimbus. Lapisan awan lenticularis dapat terbentuk di atas pegunungan, atau angin kencang pada siang hari, massa udara stabil dan kering.
Altostratus (As), awan seperti lembaran halus berwarna abu-abu gelap. Dapat menghasilkan hujan gerimis, hujan ringan hingga sedang. Umumnya terbentuk sepanjang sore hari, diikuti hujan pada senja atau malam hari.
Dalam kondisi tertentu dapat berkembang awan altostratus lenticularis, akibat angin kencang, dan tidak menghasilkan hujan.
Stratus (St), awan terpecah-pecah dan tipis, dapat berbentuk lembaran atau lapisan. Tidak tumbuh vertikal. Berkembang pada kondisi dimana aliran angin mengakibatkan udara terkondensasi pada lapisan atmosfer bawah. Kadang-kadang terlihat sebagai kabut. Bila tumbuh terus, dapat berkembang menjadi awan badai nimbostratus.
Stratocumulus (Sc), awan rendah yang umumnya bergerak lebih cepat dari cumulus. Cenderung lebih mengembang ke arah horisontal daripada arah vertikal. Dasar awan umumnya lebih gelap daripada puncak awan, namun ciri-cirinya dapat lebih beragam. Dapat terlihat seperti lembaran rendah yang lebar, atau berbentuk rekahan dimana cahaya matahari terlihat melalui rekahan tersebut.
Cumulus (Cu), adalah awan yang mengandung kristal es. Terlihat seperti serabut atau buntut kuda berwarna putih. Terlihat pada posisi yang sangat tinggi, umumnya lebih dari 5.000 meter dimana suhu sangat dingin, walaupun pada musim panas atau kering.
Nimbostratus (Ns), berwarna gelap, visibility rendah, langit tertutup awan, dan sinar matahari terhalang. Umumnya disertai cuaca buruk. Hujan turun dengan intensitas rendah hingga sedang, untuk waktu yang lama.
Cumulonimbus (Cb), awan cumulus yang tumbuh vertikal ketika cuaca terik. Mengandung hujan lebat, petir, kilat, kadang-kadang terkait dengan badai dan cuaca buruk. Turbulensi sangat besar.